Kamis, 02 Oktober 2014

gadaikan surga

Susana salah satu tempat hiburan malam  di kota bandung nampak ramai, mendekati weekend banyak tamu dari luar kota lengkap dengan segala profesi mereka. Aku hanya tersenyum kecut pada pria pria yang menggandeng mesra tubuh perempuan perempuan yang seyogyanya mereka lindungi. " sendirian neng? " tanya seseorang padaku, akupun menoleh " Karin! " aku membulatkan mataku yg sipit, lampu redup nan berkelap kelip membuat aku ekstra melihat. dia memelukku hangat lalu duduk disebelahku. Rok super mini yg (maaf) saking pendeknya cd nya bs kelihatan, baju berbelah rendah yah apalagi kalo gak untuk memperlihatkan bagian tubuh yg membuat para pria jd "kerasukan". Aku sodorkan sweater " tutupi gih risih aku lihatnya sorry ya aku masih cewe normal gak nafsu" kami tertawa bersama, gigi gingsulnya semakin mempercantik raganya yg telah sempurna. Dia menyodorkan rokok padaku dengan setengah hati, lalu ia mulai beraksi dihirupnya dalam dalam lalu dihembuskan ke udara bagusnya wajahku tertutup slayer tepat di bawah mata jd sedikit bisa bernafas :-).
Malam itu aku sibuk merekam ttg suara hati seorang perempuan yg dipuja oleh banyak pria baik yg secara nyata ingin memilikinya atau sekedar berfantasi liar lewat foto fotonya yg mudah didapatkan di internet. Masa lalu nya harapan dan cita citanya. Dengan uang yg melimpah ruah membuat dia begitu mudah untuk shopping,  traveling ke berbagai kota dan juga negara. Puaskah? Dan jawabannya tidak. Entahlah harus sampai mendekati berapa digit rupiah dia baru akan mengatakan " ok selesai ". " gak terfikir untuk membentuk keluarga? " tanyaku, dia tertawa dan menggeleng " aku kotor siapa yg mau menjadikan aku ibu bagi anak anaknya? " " tp bukannya banyak yg pengen nikahin qm saii? " " yup buanyak buanget tp beda lah mereka cuma ingin miliki aku aja you know lah kalo tubuh aq dah gak menarik lagi bakal ditendang juga "
" tp mo sampe kapan saii?  " " sampe qm nikah hihi " dia menyenggol tubuhku sambil tertawa kecil, dasarrr bisa bisa nya dia ngomong gt :-D. Aq pun memberikan alamatku yg nomaden sebenarnya cuma kalau dia bs datang aku pasti akan membuka pintu selebar lebarnya aku bakal ngasi banyak bahasan yg mudah mudahan ada yg nyempil di kepalanya ( tak pernah berhenti berharap )......